Hi Female Indonesia..
Sudah tidak aneh lagi bahwa pekerja wanita mendominasi bidang profesi pekerja pria.Hingga banyak profesi yang di"sundul" wanita yang seharusnya menjadi porsi pria untuk mengerjakannya. Sebaliknya banyak juga profesi feminisme yang dilakoni para pria dan sering kita liat sehari-hari. Apalgi kalo bukan profesi salon dan koki.
Bagi female muda yang baru saja menikah, kemudian menunda kehamilan, untuk bekerja mencari rezeki sebelum program anak dicanangkan dan juga untuk 'Fresh Graduate Female " yang termotivasi untuk bekerja, sebaiknya mempertimbangkan 2 hal sebelum menyesal terjun dalam dunia kerja yang akan digeluti.
- Selektif gaji: perhatikan gaji yang diminta atau gaji yang memang sudah ditentukan perusahaan, apakah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi motivasi untuk bekerja? Jika pas-pas an dan kebutuhan banyak, cobalah melamar ditempat/perusahaan lain.tapi jika motivasi anda hanya untuk mencari pengalaman dan mengisi waktu, hal ini tidak menjadi masalah, bukan?
- Beban kerja. Biasanya beban kerja baru dirasakan setelah female mulai terjun dalam aktifitas pekerjaan. Untuk awal-awalnya mungkin belum terasa dan masih banyak diajarkan senior atau beradaptasi. Kemudian baru dirasakan setelah dari bidang pekerjaan female ditentukan deadline. Tidak terasa kita dengan berjalannya waktu, beban kerja yang tinggi dirasakan berat dan dihubung-hubungkan dengan gaji.