Best Artis

Photo505.com - Online photo effects

MASALAH PERCINTAAN dan POLA ASUH (UNHARMONY PARENTS)


Anak remaja usia 12-18  thn biasanya mencari identitas diri. Identitas diri adalah melihat dan menilai dirinya (self value) melalui penilaian dan informasi dari orang lain, bisa itu orangtua, guru atau temannya. Lingkup terkecil yaitu dari keluarga dalam hal ini orang tua sangat berperan dalam mencari identitas diri.

1.      Jika seorang ibu membiasakan pola asuh yang salah pada anaknya sejak masih kanak-kanak, biasanya saat remaja anak tsb sulit menyesuaikan diri. Misalnya anak yang dimanja karena semata wayang/ anak mahal. Oleh karena itu anak-anak yang dimanja dan kebutuhannya selalu dituruti, untuk berpacaran sering mengalami kegagalan karena biasanya pasangan mereka tidak tahan dengan tuntutan dari sikap yang manja.

2.   Anak-anak yang dialihkan gender oleh orangtua. Misalnya karena tidak punya anak perempuan, seorang ibu mendadani anak laki-laki yang bungsu seperti anak perempuan. Hingga akhirnya ketika remaja bisa terjadi :
  • anak tersebut bisa semakin menikmati menjadi anak perempuan sampai dewasa dan menyukai anaklaki-laki (kelainan patologis : banci, homo )
  • anak tersebut membenci dirinya sendiri dan menyalahkan orangtuanya karena merasa dikucilkan lingkungan sekitarnya
3.   Pertengkaran orangtua/perceraian orangtua. Anak-anak remaja sangat kritis menilai orangtuanya. Orangtua adalah “role model” bagi  mereka. Ketika ingin masuk kedalam pergaulan yang lebih intim seperti berpacaran, melihat orangtuanya tidak harmonis, mereka menjadi takut berpacaran, tapi sebaliknya ada yang berpacaran sebagai kesenangan yang menyakitkan (sering putus) sebagai ciri dari kurangnya rasa aman menjalin hubungan.
4.      Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah masalah serius remaja ketika memasuki masa remaja dan berpacaran. 

  • Bagi mereka berpacaran adalah sebagai pelarian dari masalah yang terjadi dirumah.
  • Takut berpacaran karena merasa tidak aman dalam menjalin hubungan
  • Melindungi orangtua yang disakiti. Misalnya jika si ibu yang mendapat kekerasan dari bapaknya, remaja tersebut akan sangat melindungi ibunya. Bahkan sampai dewasa ketakutan menjalin hubungan dengan orang lain dipendam dalam dirinya, dan beralih memprioritaskan melindungi ibunya.
PENDEKATAN:
1.      Orangtua yang memiliki anak remaja, sebaiknya memiliki banyak waktu untuk mengamati perkembangan anaknya dari tahun ke tahun (12-18 tahun).

2.      Banyak berkomunikasi: tanyakan tentang perkembangan/kegiatan disekolah.

3.      Memberikan kegiatan yang positif: tanyakan pada anak remaja anda kegiatan/hobby apa yang ingin dilatih melalui kursus. Dengan demikian secara tidak langsung, remaja akan bertanggung jawab dengan  keputusan yang dipilih dan serius menjalani pilihannya.

Berikan sentuhan yang intim pada anak remaja. Orangtua sering beranggapan anak remaja  sudah tidak mau dipeluk atau diberi ciuman lagi. Padahal menurut ahli,remaja yang cukup mendapat sentuhan dari orangtua yang hangat, kurang berminat untuk berpacaran. 

Mereka menganggap, bahwa kasih sayang orang tua sudah cukup tercurah untuk mereka. 

Sebaliknya anak remaja yang kurang mendapat sentuhan akan mencari dengan melakukan intimacy (pendekatan lebih dalam) dengan kegiatan berpacaran.